Ambang Kekalahan Amerika, Raksasa chip AI, Nvidia, menghadapi tekanan luar biasa dari pemerintahan Donald Trump. Beberapa saat lalu, pemerintah AS mengumumkan kebijakan pengetatan baru untuk ekspor chip AI ke China.
Industri chip kecerdasan buatan (AI) global kini berada di persimpangan kritis, dengan Nvidia sebagai pemain utama yang menghadapi tantangan besar dari kebijakan pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump. Tekanan ini semakin intensif seiring dengan kebijakan ekspor yang membatasi akses China terhadap teknologi canggih, sementara negara tersebut semakin agresif dalam mengembangkan kemampuan AI-nya sendiri.
Tekanan Ekspor AS: Nvidia di Persimpangan
Sejak 2022, pemerintah AS telah memberlakukan pembatasan ekspor terhadap chip AI canggih seperti A100 dan H100 dari Nvidia ke China, dengan alasan keamanan nasional. Langkah ini bertujuan untuk mencegah teknologi tersebut digunakan dalam aplikasi militer China. Sebagai respons, Nvidia mengembangkan versi yang lebih rendah dari chip tersebut, seperti H20, yang masih dapat dipasarkan ke China. Namun, pada Oktober 2023, AS memperketat aturan dan memerintahkan Nvidia untuk menghentikan ekspor chip H800 ke China, yang sebelumnya dirancang sebagai alternatif.
CEO Nvidia, Jensen Huang, mengungkapkan bahwa perusahaan sedang bekerja sama dengan pemerintah AS untuk mengembangkan chip AI yang sesuai dengan regulasi baru. Meskipun demikian, Huang memperkirakan penurunan signifikan dalam pendapatan kuartal keempat dari pasar China akibat pembatasan ini.
China Meningkatkan Ambisi AI: Huawei dan DeepSeek
Sementara AS memperketat kebijakan ekspornya, China semakin agresif dalam mengembangkan teknologi AI domestiknya. Huawei, misalnya, telah meluncurkan model AI DeepSeek R1 yang dioptimalkan untuk chip buatan dalam negeri. Model ini telah menarik minat dari perusahaan-perusahaan besar seperti Tencent dan Great Wall Motors, yang berencana mengintegrasikan DeepSeek ke dalam aplikasi mereka.
Selain itu, pemerintah China juga mendorong perusahaan untuk mengurangi ketergantungan pada chip asing, termasuk Nvidia, melalui kebijakan yang tidak mengikat namun mempengaruhi keputusan bisnis.
Dampak Ekonomi dan Strategi Nvidia
Meskipun menghadapi pembatasan, China tetap menjadi pasar penting bagi Nvidia. Pada 2024, Nvidia diperkirakan menghasilkan sekitar $12 miliar dari penjualan chip H20 ke China. Meskipun chip tersebut memiliki spesifikasi yang lebih rendah. Namun, dengan semakin ketatnya pembatasan, Nvidia berisiko kehilangan pangsa pasar yang signifikan.
Sebagai langkah mitigasi, Nvidia sedang mengembangkan chip AI yang disesuaikan dengan regulasi AS untuk pasar China. Perusahaan juga menjajaki investasi di Singapura untuk memperluas jejak regionalnya dan mendukung pengembangan model bahasa besar seperti Sealion.
Prospek Masa Depan: Persaingan dan Kolaborasi Global
Persaingan antara AS dan China dalam bidang AI semakin memanas, dengan masing-masing negara berusaha mendominasi teknologi masa depan. Namun, beberapa studi menunjukkan bahwa kolaborasi antara kedua negara dalam penelitian AI. Hal iniĀ dapat menghasilkan dampak yang lebih signifikan daripada upaya terpisah.