Agak Lain, Netanyahu Ngeluh Anaknya Gagal Kawin Gegara Rudal Iran

Agak Lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali memicu kontroversi dari publik – di tengah ketegangan yang meningkat antara Tel Aviv dengan Iran. Hal ini terjadi setelah menggambarkan “biaya pribadi” yang harus ia tanggung akibat eskalasi konflik dengan Iran. Dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi pada Jumat (20/6/2025), Netanyahu berusaha menunjukkan bahwa setiap warga Israel, termasuk keluarganya, turut menanggung beban pengorbanan. Ia menyebut pernikahan putra bungsunya, Avner Netanyahu, telah ditunda sebanyak dua kali karena alasan keamanan di tengah ancaman serangan.

Agak Lain

Agak Lain, Netanyahu Ngeluh Anaknya Gagal Kawin Gegara Rudal Iran – Di media sosial, banyak warga Israel menyuarakan kemarahan mereka, menganggap komentar Netanyahu sebagai upaya yang canggung dan egois untuk menghubungkan pengorbanannya dengan penderitaan rakyat. Seorang anggota parlemen dari pihak oposisi, Gilad Kariv, menyebut pernyataan itu sebagai contoh “narsisisme tanpa batas” dan menuduh Netanyahu lebih mementingkan citra pribadinya daripada nasib warga negara.

Agak Lain, Netanyahu Ngeluh Anaknya Gagal Kawin Gegara Rudal Iran

 

Pendahuluan

Konflik antara Israel dan Iran dalam beberapa bulan terakhir telah memasuki babak baru yang sangat dramatis. Serangan rudal Iran ke wilayah Israel bukan hanya menimbulkan kerugian material, tetapi juga mengganggu aspek kehidupan pribadi pejabat negara—termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Dalam sebuah pernyataan publik, Netanyahu menyampaikan duka pribadinya: dua kali penundaan pernikahan putranya, Avner Netanyahu, akibat ancaman represif dari rudal-rudal Iran.


Kronologi Serangan dan Pernyataan Netanyahu

Rudal Iran Serang Israel

  • 15 Juni 2025: Iran meluncurkan dua gelombang serangan rudal ke berbagai wilayah seperti Bat Yam, Rehovot, Tel Aviv, dan Jerusalem. Korban meninggal tercatat 7 orang, dengan ratusan cedera.

  • 19 Juni 2025: Rudal mencapai Soroka Hospital di Beersheba dan beberapa area lainnya, melukai lebih dari 240 warga .

Pernyataan Netanyahu

Berdiri di depan Soroka Hospital yang rusak, Netanyahu melukiskan konflik ini seperti “The Blitz” di London, menekankan kebersamaan dan kesulitan yang dirasakan semua warga Israel. Ia menyatakan:

“This is the second time that my son Avner has cancelled a wedding due to missile threats… Each of us bears a personal cost, and my family has not been exempt.” .

Pernyataan ini langsung memicu reaksi kuat publik, dengan kritik bahwa ia terkesan terlalu menonjolkan “kesulitan pribadi” padahal banyak warga menghadapi penderitaan jauh lebih berat.


Dampak Pribadi di Tengah Ketegangan Militer

Penundaan Pernikahan

Avner Netanyahu seharusnya menikah, namun acara itu dibatalkan—setidaknya dua kali—karena situasi keamanan yang tidak menentu. Ancaman rudal dan potensi serangan belitan—mulai dari Iran hingga proxy seperti Hezbollah—menjadikan pesta pernikahan tidak mungkin dilaksanakan .

Keluhan Netanyahu

Di depan publik, Netanyahu menekankan bahwa penderitaan perang juga dirasakan keluarganya—istri Sara, tunangan Avner, hingga dirinya sendiri sebagai orang tua. Namun, nada ini dianggap banyak pihak “tone-deaf” alias kurang empati terhadap warga yang menderita lebih dalam.


Reaksi Publik: Antara Empati dan Kritik Tajam

Dukungan: Menunjukkan Kepemimpinan yang Nyata

Ada yang membela Netanyahu, menilai pernyataannya “menghidupkan” kesatuan nasional: pemimpin setidaknya juga merasakan apa yang dialami rakyat.

Kritik Dominan: Terlalu Memusatkan Diri

Kritik sengit datang dari berbagai pihak:

  • Anat Angrest, ibunda satu sandera Hamas, menyebut: “Saya telah merasakan neraka di dalam penjara Gaza selama 622 hari”—menunjukkan penderitaan sejati warga .
  • Gilad Kariv, anggota parlemen, menuduh Netanyahu sebagai “borderless narcissist” yang meremehkan sukacita yang digagalkan banyak keluarga serta kurang menghargai tenaga medis dan guru sebagai pahlawan sejati .

Konteks Konflik: Eskalasi Militer yang Semakin Meninggi

Pertukaran Serangan Skala Besar

  • Iran mengerahkan sekitar 200–400 rudal dan drone, menyerang fasilitas sipil dan militer di Israel .
  • Israel balas dengan serangan udara ke situs nuklir Iran seperti Fordow, Natanz, dan Arak .

Retorika yang Memanas

  • PM Netanyahu dan Menhan Israel Katz menuding langsung Ayatollah Ali Khamenei sebagai otak di balik serangan, bahkan membandingkannya dengan Hitler .
  • Sementara itu, Presiden Trump (AS) memberi dukungan militer, namun negara-negara seperti UK, Jerman, dan China menyerukan de-eskalasi dan diplomasi .

Analisis: Apa Makna “Keluhan Pribadi” itu?

Simbolisme Kepemimpinan

Netanyahu mencoba memposisikan dirinya bukan sebagai figur terpisah, tapi bagian dari rakyatnya. Dengan menonjolkan kisah keluarga, ia ingin menunjukkan bahwa perang bukan hal yang dihadapi “dari atas”.

Risiko Politik dan Citra

Gayanya yang emosional kena kritik: disebut sebagai bentuk narsisme politik. Saat warga biasa kehilangan nyawa, rumah, pekerjaan, ungkapan tentang pernikahan keluarga dinilai trivial dan menunjukkan kurangnya visi penderitaan kolektif.

Strategi Komunikasi vs. Strategi Militer

Pernyataan ini tampak bagian dari strategi publik skala besar. Namun, di saat yang sama, ketimpangan antara insiden pribadi vs. tragis kemanusiaan – ditangkap publik sebagai penyimpangan retorika.


Kesimpulan

Pernyataan Netanyahu tentang penundaan pernikahan putranya adalah contoh bagaimana konflik berdampak langsung ke ranah pribadi—bahkan dalam keluarga pemimpin negara. Walaupun bertujuan menunjukkan solidaritas, komentar tersebut menuai kritik tajam karena dianggap mengaburkan penderitaan rakyat dan memusatkan kekhawatiran pribadi.

https://greennectar.co.in/

https://seancorcoranart.com/

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*